Pages - Menu

Senin, 10 Juni 2013

Monitor Plasma

Monitor Plasma


Monitor plasma adalah layar datar emisif yang cahaya tampilannya dihasilkan oleh phosphor yang tereksitasi oleh sebuah  pelepasan muatan plasma. Sedangkan gas yang dilepaskan tidak mengandung merkuri (berlawanan dengan AMLCD; sebuah campuran gas mulia (neon dan xenon)

Untuk saat ini hampir tak ada orang yang menggunakan plasma untuk keperluan bermain komputer, meskipun hal tersebut masih memungkinkan dengan menggunakan sambungan kabel VGA. Oleh karena itu kita sebut saja dengan istilah TV Plasma dikarenakan oleh ukuran dari Plasma sendiri yang kurang cocok lagi disebut sebagai monitor.
Di Indonesia sendiri, TV Plasma masih hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. Penyebab utamanya adalah ukuran dimensi plasma yang sangat besar dengan ukuran mencapai 42″ bahkan lebih. Harga unit untuk televisi ini mencapai 20 – 40 juta rupiah. Teknologi TV Plasma menggunakan crystal Plasma sebagai penghasil gambar sehingga cukup menguras konsumsi listrik. Keunggulan TV Plasma adalah kemampuan untuk menghasilkan kontras warna dan gambar yang sangat detil dan tajam.
Selain TV Plasma masih terdapat TV yang menggunakan teknologi 3D yang memerlukan kacamata khusus untuk menikmati gambarnya. Penjelasan mengenai TV 3D ini akan ditulis pada tulisan lainnya.

Kelebihan Monitor Plasma
  • Bentuknya ramping dan cantik, tidak seperti televisi proyeksi yang memiliki punggung besar.
  • Dapat dipasang di dinding sehingga tidak memerlukan banyak ruang.
  • Menghasilkan rasio kontras yang lebih tinggi.
  • Sudut pandangnya lebih luas daripada LCD.
  • Hampir tidak ada pengkaburan pada gambar serta memiliki respon yang cepat untuk gambar bergerak
Kekurangan Monitor Plasma
  • Rentan terhadap terjadinya pembakaran dalam.
  • Fosfor kehilangan cahaya dari waktu ke waktu sehingga kecerahan gambar dapat berkurang secara bertahap.
  • Monitor layar plasma lebih berat dari LCD karena memiliki layar kaca untuk menahan gas.
  • Penggunaan listriknya lebih besar daripada TV LCD.
  • Bekerja dengan baik pada ketinggian tertentu karena perbedaan tekanan antara gas di dalam layar dan tekanan udara pada ketinggian. Jika telah melewati batas ketinggian yang telah ditentukan, suara yang dihasilkan akan mendengung.
  • Perangkat ini dapat menyebabkan iritasi bagi mereka yang ingin mendengarkan radio AM, amatir radio operator, atau pendengar gelombang pendek.

1 komentar: